Selasa, 25 Mei 2021

KAJIAN DIGITAL PUBLIC RELATION: TRANSFORMASI DAN KONTRIBUSI INDUSTRI 4.0 PADA STRATEJIK KEHUMASAN

KAJIAN DIGITAL PUBLIC RELATION: TRANSFORMASI DAN KONTRIBUSI INDUSTRI 4.0 PADA STRATEJIK KEHUMASAN

 Artikel Ilmiah 3: sumber asli (full teks) klik link disini 


KAJIAN HUMAS DIGITAL:
TRANSFORMASI DAN KONTRIBUSI INDUSTRI 4.0  PADA STRATEJIK KEHUMASAN

Meranti1, Irwansyah2
1 Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia
Kampus Salemba, Gedung IASTH, Jl. Salemba Raya No. 4, Jakarta 10430, Indonesia
2 Staf Pengajar Pascasarjana Ilmu Komunikasi
Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia Kampus Depok


ABSTRAK


Revolusi Industri ke-empat atau industri 4.0 merupakan pintu masuknya era digitalisasi yang merujuk pada gambaran situasi perubahan gaya hidup dan perilaku individu maupun organisasi saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskusikan strategi kehumasan yang semakin kompleks setelah mengalami transformasi seiring memasuki era industri 4.0. Dengan menggunakan metode kajian kepustakaan, penelitian ini dikemukakan secara deskriptif untuk menganalisis strategi hubungan masyarakat yang mengusung strategi digitalisasi dan mobilisasi. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini ialah, industri hubungan masyarakat saat ini telah banyak melakukan adaptasi pada sejumlah strategi yang mengutamakan efisiensi pendanaan, mobilisasi tinggi dan target pencapaian yang lebih besar. Sehingga dapat disimpulkan stratejik kehumasan saat ini mencerminkan pola yang muncul akibat disrupsi industri 4.0.

Kata Kunci: Hubungan masyarakat, digital, manajemen stratejik, industri 4.0


PENDAHULUAN


Di dalam menjalankan peran dan fungsi komunikasi yang mewakili individu atau kelompok organisasi, pada umumnya sebuah organisasi mengacu pada sebuah departemen yang disebut dengan hubungan masyarakat atau kehumasan. Departemen ini memegang peran yang sangat penting karena berfungsi untuk menjaga stabilitas organisasi dari krisis, reputasi yang terpelihara baik dan lingkungan kerja yang kondusif. Fungsi kehumasan secara manajemen tata kelola adalah menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan public, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik. Dengan kata lain, komunikasi yang diciptakan oleh peran serta kehumasan merupakan ruh dari sebuah manajemen organisasi. 

    Revolusi Industri ke-empat atau industri 4.0 merupakan pintu masuknya era digitalisasi yang merujuk pada gambaran situasi perubahan gaya hidup dan perilaku individu maupun organisasi saat ini. Kondisi ini disebabkan oleh revolusi teknologi sehingga berimplikasi besar pada masyarakat [2]. Revolusi industri 4.0 dimanifestasikan ke dalam dinamika kehidupan saat ini, seperti halnya dalam perubahan cara data-data digunakan, teknologi yang semakin terotomatisasi dan terdigitalisasi, dan berbagai hal yang seringkali kita kenal saat ini dengan istilah “Internet of Things” (IoT) [3]. Secara eksplisit era ini merupakan tahap lanjut dari masa-masa industrialisasi sebelumnya. Sejak ditemukannya mesin uap di abad ke-18, kemudian mengubah cara produksi barang ke dalam bentuk sistem manufaktur di masa revolusi industri 1.0, lalu muncul listrik yang mengubah industri secara massal di era industri 2.0 dan dilanjutkan dengan era 3.0 yang mulai menggunakan sistem komputerisasi di tahun 1970an sehingga memungkinkan kita bekerja dengan mesin program dan jaringan [3].    

    Memasuki era industri 4.0, transformasi mulai dirasakan secara praktis dan kompleks dalam berbagai sektor. Seperti halnya dari pola interaksi/ berkomunikasi yang terjadi tidak hanya antar manusia, manusia antar mesin, dan mesin antar mesin itu sendiri sehingga interaksi ini berdampak pada terciptanya manajemen pengetahuan [4]. Revolusi ini juga membawa dampak pada aktivitas interaksi manusia pada ruang tertentu, seperti halnya media sosial yang juga sering dimanfaatkan untuk memperluas target pencapaian sebuah aktivitas komunikasi karena adanya fasilitas yang mewadahi multiinteraksi. Pengembangan pola interaksi dalam hal ini mencerminkan salah satu keunggulan dari revolusi industri 4.0, yaitu menjawab kekurangan dari sebuah informasi yang dipajang pada papan pengumuman dan konten website yang alurnya bersifat linier / satu arah.

    Diantara banyaknya aspek yang terkena pengaruh industri 4.0, hal ini disikapi secara serius bagi industri yang melakukan adaptasi terhadap perubahan teknologi ini. Salah satu industri yang melakukan transformasi tersebut adalah industri Kehumasan atau Hubungan masyarakat, yang telah mengembangkan beberapa strategi berbasis digital. Oleh sebab itu produk yang dihasilkan telah berkontribusi untuk memperkaya strategi konvensional yang sudah umum dilakukan oleh para praktisi humas sebelumnya. Contohnya, strategi humas konvensional hanya menggunakan produk cetak atau artefak sebagai perangkat keras, dan website serta blog sebagai perangkat lunak. Adapun proses teknologi komunikasi yang digunakan terbatas pada tone dan timing. Sedangkan di dalam strategi kehumasan digital, aspek yang dilibatkan lebih menitik beratkan pada platform online dan media sosial untuk menjangkau ruang virtual sehingga bermunculan profesi-profesi baru yang secara khusus bekerja di sana. Sebagai contoh, kita mengenal istilah buzzer dan aktivis Sosial media sebagai bagian dari peran Humas di dunia virtual. Kedua istilah ini lahir dari kemajuan teknologi internet yang memainkan peran penting dalam mekanisasi pesan di dunia siber untuk memperkuat strategi humas yang telah ada. 

    Selain transformasi strategi kehumasan dari konvensional ke digital, perubahan yang terjadi dalam bidang praktik kehumasan juga sekaligus telah membuka industri-industri baru yang memfasilitasi jasa konsultasi mengenai gagasan kehumasan. Tidak dapat dipungkiri, salah satu faktornya dalah kontribusi dari teknologi tingkat tinggi yang mampu mereproduksi media baru. Secara eksplisit kontribusi industri 4.0 dari segi industri adalah melahirkan profesi-profesi baru yang secara independen memberikan jasa konsultasi di bidang humas, atau memperkaya departemen Humas yang ada di suatu perusahaan.

    Dengan adanya peran kehumasan digital yang lahir di era revolusi industri 4.0, penulis berupaya menganalisis strategi kehumasan yang mulai popular digunakan saat ini sebagai objek kajian. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis memfokuskan pembahasan kajian pada hasil transformasi industri Kehumasan yang mulai muncul di era revolusi industri 4.0, yang juga disebabkan oleh adanya kebutuhan industri kehumasan yang lebih efisien. Oleh karena itu maka penulis tidak menutup mata bahwa peranan penetrasi teknologi juga merupakan kontribusi besar bagi lahirnya industri kehumasan digital. Dalam rangka memberikan analisis yang sesuai dengan bidang ilmu komunikasi maka topik ”Kehumasan Digital: Transformasi dan Kontribusi Industri 4.0 pada Stratejik Kehumasan” akan dikaji dalam perspektif industri teknologi dan komunikasi". Continue ...

Baca selengkapnya
Praktik Digital Public Relations  Dalam Upaya Meningkatkan Citra Positif Perusahaan PT. PLN (Persero) UIW NTT

Praktik Digital Public Relations Dalam Upaya Meningkatkan Citra Positif Perusahaan PT. PLN (Persero) UIW NTT

 Artikel Ilmiah 2: sumber asli (full teks) klik link disini 


Praktik Digital Public Relations Dalam Upaya Meningkatkan Citra Positif 

Perusahaan PT. PLN (Persero) UIW NTT


Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Nusa Cendana - Kupang


Abstrak

Memasuki era digital, salah satu bentuk adaptasi terhadap perkembangan teknologi komunikasi yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT adalah dengan menerapkan praktik digital Public Relations dengan alat media sosial. Lewat akun resmi media sosial PLN NTT, sejumlah informasi bermanfaat terus dipublikasikan kepada masyarakat dengan tujuan memenuhi kebutuhan informasi masyarakat mengenai kelistrikan, membangun relasi yang baikantara PLN NTT dan masyarakat, sekaligus meningkatkan citra positif perusahaan yang kurang sesuai dengan yang diharapkan akibat pemadaman listrik yang beberapa kali terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan peran digital public relationsdari PLN NTT. Penelitian ini dikaji menggunakan teori New Media konsep-konsep penting seperti digital public relations dan citra perusahaan. Hasil penelitian menunjukan PLN NTT mengelola digital PR dengan baik, termasuk dalam mengelola interaksi atau komunikasi dua arah dengan masyarakat. Memberikan informasi yang beragam dan menjawab hamper keseleluruhan pertanyaan masyarakat. Digital PR PLN NTT juga menjalankan banyak peran, diantaranya peran informatif dan edukatif untuk menjawab ambiguitas dalam kelompok-kelompok masyarakat.

Kata Kunci: Digital Public Relations, Citra Perusahaan dan Persepsi Masyarakat


PENDAHULUAN


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat menghadirkan inovasi-inovasi terbaru yang mempermudah manusia dalam berkomunikasi dan menerima informasi. Kemajuan teknologi ini kemudian membawa manusia menuju era baru yakni era  digital. Era digital adalah istilah yang digunakan dalam kemunculan digital, teknologi informasi komputer dan yang sangat dimanfaatkan oleh manusia sekarang yakni jaringan internet. Dengan memasuki era digital, seluruh industry kemudian berupaya semaksimal mungkin untuk menghadirkan fasilitas terbaru yang dapat memudahkan konsumen/client mereka.  Terutama dunia komunikasi yang menerima dampak yang besar dari kemunculan era digital, salah satunya yakni industry Public Relations atau Humas. Di era digital, Public Relations kemudian terbagi menjadi dua yakni Traditional PR dan Digital PR. Praktek Digital Public Relations (PR) merupakan salah satu bagian dari kegiatan hubungan masyarakat yang diadaptasi dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi perusahaan.

    Digital Public Relations atau e-PR atau dapat disebut juga sebagai Cyber Public Relations merupakan konsep baru yang digunakan dalam manajemen reputasi perusahaan. Menurut Onggo (2004) Praktek Digital Public Relations (PR), E-PR, Cyber PR atau PR On The Net merupakan kegiatan PR yang menggunakan internet sebagai media komunikasi. Media internet dimanfaatkan oleh PR untuk membangun merek atau brand dan memelihara kepercayaan publik. 

    Berkaitan dengan penelitian ini salah satu Badan Usaha Milik Negara sebagai lokasi penelitian dari peneliti yakni PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara yang adalah salah satu Unit Bisnis PT PLN (Persero) berkedudukan di Kota Kupang dalam hal ini Tim Komunikasi turut menerapkan praktik Digital PR dalam menjalankan tugasnya sebagai Public Relations Officer. Melihat animo masyarakat yang semakin tinggi terhadap informasi digital khususnya lewat media sosial yang sudah sangat dekat dengan masyarakat, Tim Komunikasi PLN UIW NTT memanfaatkanpenggunaan media social sebagai sarana berbagi informasi dengan masyarakat sekaligus salah satu bentuk penerapan digitalisasi dalam strategi komunikasi. Tools atau media Digital PR yang digunakan PLN UIW NTT dalam pelaksanaan proses komunikasi ialah portal yang dapat diakses hanya untuk internal atau seluruh Unit PLN di NTT, serta Facebook, Instagram, Youtube yang terbuka untuk masyarakat umum.

    Kegiatan yang dilakukan oleh PR sehari-hari dalam rangka mencapai keberhasilan dalam hal berkomunikasi dengan public sangat erat kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap. Beberapa peran PR menurut Ruslan (2005) antara lain sebagai komunikator (penghubung antara perusahaan dan publiknya), membina relationship, yaitu upaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan publiknya, peranan back up management, yaknisebagai pendukung dalam fungsi manajamen organisasi atau perusahaan, dan membentuk corporate image. Berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. Jeffkins (2003) mengartikan citra sebagai kesan, gambaran atau impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya) mengenai berbagai kebijakan, personel, produk, atau jasa-jasa suatu organisasi atau perusahaan. Seorang PR juga bertanggungjawab dalam membangun citra positif perusahaannya. Walaupun citra positif merupakan hasil dari opini positif masyarakat, namun pembentukan opini dan perubahan sikap tersebut tidak terlepas dari peran PR dalam membangun relasi dengan khalayak. 

    Memasuki era digital dimana media sosialsudah sangat dekat dengan khalayak umum, PR mempunyai kesempatan yang besar untuk menciptakan corporate image perusahaan yang baik lewat informasi yang dibagikan di akun resmi media social perusahaan. Pemanfaatan media-media social perusahaan kini mulai marak di perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia, salah satunya adalah Perusahaan Listrik Negara. Sebagaimana hasil penelitian Nasution (2018) Pemanfaatan digital Public Relations bagi perusahaan tidak akan terlaksana secara maksimal tanpa adanya penggunaan media sosial sebagai alat dalam pelaksanaan kegiatannya. Peran media sosial merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan kegiatan praktisi Public Relations dalam menjangkau publik di dunia digital. 

    Breakenridge (dalam Rulli, 2017) memberikan catatan khusus terkait pertemuan antara PR dan media sosial. Menurutnya, kehadiran media sosial memberikan peningkatan terhadap teknik-teknik komunikasi, semakin beragamnya praktik PR, serta adanya perubahan terhadap peran maupun fungsi dan tanggung jawab PR. Sebuah perusahaan kini sejatinya tidak bisa mengontrol atau mengendalikan brand yang ada di tengah masyarakat (pasar). Khalayak selaku konsumen maupun bukan, kini yang mengambil alih.

    Sebagai perusahaan penyedia listrik di seluruh wilayah Provinsi NTT, tentu penting bagi perusahaan dalam hal ini PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur untuk menciptakan corporate image yang positif dalam rangka mencapai tujuan melistriki seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur dan Menjadikan Nusa Tenggara Timur sebagai daerah Nusa Terang Terus dengan pelayanan setara kelas dunia yang dikelola secara efektif, efisien, andal. Selain itu dengan melihat adanya persepsi masyarakat mengenai PLN NTT yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan, disebabkan oleh gangguan listrik dan sebagian daerah yang belum terlistriki, PLN NTT tentu perlu menyiapkan strategi komunikasi lewat media social dalam rangka menggiring opini masyarakat kearah yang lebih positif. Sesuai dengan hasil penelitian Pienrasmi (2015) Praktisi PR meyakini bahwa kehadiran media sosial membawa kemudahan bagi praktisi dalam melakukan aktifitas komunikasi dengan publiknya, memberikan ruang yang lebih untuk teijadinya interaksi yang melibatkan adanya umpan balik. Dengan memanfaatkan media sosial sebagai alat digital PR dengan maksimal, serta penerapan strategi yang sudah dirancang sebelumnya, tentu proses peningkatan citra positif PLN NTT menjadi lebih mudah.

    Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi praktek Digital Public Relations yang dilakukan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur dalam meningkatkan citra positif perusahaan. Penelitianini juga bertujuan untuk mendeskripsikan peran digital Public Relations dalam meningkatkan citra positif perusahaan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur. Continue...

Baca selengkapnya
Inovasi Digital Public Relations Pada  Perguruan Tinggi Swasta di Kota Semarang dalam Meningkatkan Citra

Inovasi Digital Public Relations Pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota Semarang dalam Meningkatkan Citra

Artikel Ilmiah 1: sumber asli (full teksklik link disini


INOVASI DIGITAL PUBLIC RELATIONS PADA PERGURUAN TINGGI 
SWASTA DI KOTA SEMARANG DALAM MENINGKATKAN CITRA


Agus Triyono

Program Studi Penyiaran, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No.5-11 Semarang
Telp (024)3517261, Fax (024) 3520165
Email; agustriyono7@gmail.com
Mobile; 081 325 214 996

Abstrak

Pesatnya teknologi internet membuka peluang yang besar bagi institusi pendidikan dalam melakukan komunikasi pada masyarakat luas. Bentuknya adalah penyampaian informasi melalui pesan-pesan yang sesuai dengan karakter dan jatidiri. Sosial media kini sudah menjadi kebutuhan yang penting dalam dalam kehidupan di lingkungan kampus dalam menyampaikan informasi atas kegiatan yang ada.
    Penelitian ini dilakukan dibeberapa perguruan tinggi swasta di kota Semarang dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan digital public relations melalui media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mendeskripsikan hasil temuan
di lapangan.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing perguruan tinggi memiliki karakter sendiri dalam menggunakan media sosial. Media yang digunakan sangat variatif dan memiliki keunggulan masing-masing dalam mempublikasikan pada masyarakat luas.

Kata kunci : inovasi, public relations dan media sosial, masyarakat.

I. PENDAHULUAN 

Perkembangan media internet dewasa ini terus mengalami kemajuan yang sangat cepat seiring dengan perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi juga berdampak pada  meningkatnya penggunaan social media seperti twitter, facebook, whatsapp, instagram dan sejenisnya. Keberadaan media social ini memberi warna baru dalam kehidupan manusia saat ini. Hampir sebagian besar orang dari berbagai penjuru negeri menggunakan  media ini. Seperti diketahui data dari Kominfo (Kementerian Informasi dan Komunikasi)  Indonesia tahun 2014, lebih dari 82 juta orang di Indonesia adalah pengguna internet. Dari angka itu, kini Indonesia berada di posisi ke-8 dunia pengguna internet. Dari data tersebut, 80 persen di antaranya didominasi usia produktif yakni remaja usia 15-19 tahun. 

    Sementara, untuk pengguna social media facebook, Indonesia di peringkat ke-4 besar dunia. Begitu pula dalam meningkatkan citra sebuah perguruan tinggi swasta di Semarang, berbagai terobosan dilakukan  melalui bagian Public Relations atau Humas. Berkembangnya teknologi yang semakin  pesat tersebut menuntut praktisi Public Relations dituntut untuk bisa menggunakan  piranti teknologi digital dalam rangka meningkatkan citra positif. 

    Diantaranya adalah penggunaan sosial media yang terus populer ini seperti twitter,facebook,instagram dan sejenisnya. Media twitter misalnya, kini telah digunakan oleh masyarakat di berbagai kalangan yang tersebar di Indonesia bahkan dunia. Meski ada banyak sosial media yang serupa, namun Twitter tetap memiliki tempat tersendiri. Inilah yang menjadikan Twitter sebagai salah satu sosial media yang sangat bermanfaat baik untuk berbagi ide, informasi ataupun sebagai sarana promosi. Pengguna Twitter asal Indonesia jumlahnya juga sudah sangat besar. Hingga tahun 2014 ini jumlah pengguna Twitter asal Indonesia sesuai data Kominfo sudah mencapai angka lebih dari 30 juta orang. Belum lagi social media seperti facebook juga memiliki karakter dan segmen tersendiri. Keberadaan social media itu kini banyak dimanfaatkan oleh bagian humas tinggi swasta di Semarang perguruan untuk menyampaikan informasi terkait berbagai kegiatan, pemberitaan dan berbagai hal dalam rangka meningkatkan eksistensi keberadaan institusinya pada masyarakat luas. 

    Jangkauan sosial media pada kondisi sekarang ini begitu besar dan mudah diakses oleh banyak kalangan. Para pemangku kepentingan atau stakeholders di setiap institusipun juga mampu diakses dengan menggunakan social media ini. Begitu besarnya manfaat social media yang berkembang pesat saat ini, menjadi fenomena yang menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Sejauh mana peran humas di perguruan tinggi swasta di kota Semarang dalam memanfaatkan social media sebagai program digital public relations dalam meningkatkan citra institusinya menjadi orientasi dalam penelitian ini.

II. METODE PENELITIAN

Berbagai hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ; Bentuk penelitian Penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian dasar, yaitu sebuah penelitian yang berusaha mengungkap, menggambarkan dan menjelaskan sebuah fenomena tanpa berusaha evaluasi terhadap fenomena tersebut (Sutopo,2006:135). Studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada kampus swasta di kota Semarang.
1. Sumber Data 
Data atau informasi yang penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Informasi tersebut akan digali dari beragam sumber data dan jenis sumber data yang akan di manfaatkan dalam penelitian ini , meliputi ;
- Informan atau narasumber, yang terdiri dari bagian humas atau pejabat terkait yang berkenaan dengan publikasi.
- Beberapa stakeholders institusi pendidikan yang bersangkutan 
2. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan juga jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ;
- Wawancara mendalam (in-depth interviewing)
Wawancara ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan bisa dilakukan berulang pada informan yang sama. Pertanyaan yang diajukan bisa semakin terfokus sehingga informasi yang dikumpulkan semakin rinci dan mendalam, Sugiyono (2008)
- Observasi langsung
Observasi ini akan dilakukan dengan cara formal dan informal, untuk mengamati berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi di lingkungan kampus-kampus di kota Semarang. Sugiyono(2006)
- Mencatat dokumen
Teknik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dari dokumen dan arsip yang terdapat kampus-kampus swasta di kota Semarang. (Sutopo,2006)
- Teknik Cuplikan (sampling)
Penelitian ini menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, keingintahuan pribadipeneliti, karakteristik empirisnya dan lain-lain. Oleh karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat purposive sampling. (Sutopo,2006)
- Validitas Data
Guna menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, teknik pengembangan validitas data yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu dengan trianggulasi yang akan dikembangkan. (Sutopo,2006)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan penelitian yang berjudul "INOVASI DIGITAL PUBLIC  RELATIONS PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA SEMARANG DALAM MENINGKATKAN CITRA" dilakukan dengan beberapa tahap. Tahap pertama berorientasi pada penggunaan media digital Public Relations yang dilakukan di perguruan tinggi swasta di kota Semarang. 
    Seperti diketahui ada beberapa perguruan tinggi swasta di kota Semarang. Menurut data portal dikti http://forlap.ristekdikti.go.id/perguruantinggi/homegraphpt bahwa Kopertis saat ini jumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah terdiri sekolah tinggi 144, institute 2, universitas 39, akademi 104 dan politeknik 22. Sementara untuk kota Semarang berjumlah puluhan institusi pendidikan. Pada kesempatan ini peneliti mengambil sampel beberapa perguruan tinggi yakni Universitas Sultan Agung (Unissula), Univeristas Pandanaran(Unpand), Universitas Muhammadiyah (Unimus), Universitas Semarang (USM), Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Universitas Sugijopranoto (Unika) dan lainnya. 
    Seperti diketahui bahwa humas ataupun profesi public relations sampai saat ini hampir dimiliki oleh institusi pendidikan. Tidak terkecuali perguruan tinggi di kota Semarang juga memiliki bagian humas atau hubungan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya seorang humas memiliki strategi dan inovasi yang dilakukan untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Meski banyak pandangan bahwa profesi humas banyak diidentikkan sebagai profesi yang dimiliki seorang wanita, digambarkan sebagai seorang wanita yang cantik, seksi dan biasanya ditugaskan untuk menyambut tamu tamu yang datang ke suatu perusahaan atau organisasi. Dalam terminology management, Public Relations dapat digunakan untuk memperlancar proses pengambilan keputusan di berbagai level organisasi (Widodo,Muktiyo, 2002:8) termasuk perguruan tinggi, secara cepat dan benar yang selama ini kerapkali diremehkan. Dalam Kasali, 2005 itu juga menjelaskan bahwa gambaran tentang fungsi Public Relations sebagai fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap sikap publik, mengidentifkasi kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik. Berdasarkan diskripsi ini, fungsi public relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik. Two ways symmetrical public relations,(Grunig, 2004). 
    Sesuai dengan pernyataan Widodo Muktiyo bahwa seorang humas harus mampu memberikan masukan dan saran dalam rangka pengambilan keputusan. Selain itu Grunig menyatakan humas harus melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik untuk menentukan langkah dan program dalam kegiatan kehumasan.Dari dua pendapat itulah, beberapa perguruan tinggi melakukan terobosan dan program kehumasan dengan berorientasi pada karakter masing-masing institusi. Salah satunya adalah dengan mengupdate teknologi informasi yang berkembang dalam bentuk digital public relations. Digital media atau lebih familiar dengan istilah online media kini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi sebagian besar masyarakat. Seperti diketahui, media online ini terus berkembang pesat karena menjadi sebuah kebutuhan yang penting bagi banyak kalangan. 
    Media online merupakan salah satu saluran komunikasi massa yang dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi, dengan berkembangnya jaringan teknologi informasi, melalui pemanfaatan jaringan teknologi informasi perusahaan media dapat membangun sumber informasi secara langsung terus menerus, seperti blog , website, media sosial dan mobile application lainnya. Media online dapat menawarkan kepada penggunanya sebagai media yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia, media ini bisa mengantarkan teks, grafk, gambar, audio dan juga audio-video pada saat yang sama dan juga mempunyai fungsi sebagai media massa seperti halnya televisi, radio dan surat kabar. Media online disebut juga dengan media interaktif yang memungkinkan partisipasi aktif oleh penerima dan pengirim (interaktif) (Subakti, 2011:3)
    Digital public relations lebih banyak diimplementasikan dalam bentuk media social. PR digital diharapkan mampu membangun memberi nuansa berbeda di dunia online dan dapat mengelola reputasi online sebuah perguruan tunggi swasta di kota Semarang. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti media sosial, website, blog, dan liputan media online. full teks

Baca selengkapnya