Selasa, 25 Mei 2021

KAJIAN DIGITAL PUBLIC RELATION: TRANSFORMASI DAN KONTRIBUSI INDUSTRI 4.0 PADA STRATEJIK KEHUMASAN

 Artikel Ilmiah 3: sumber asli (full teks) klik link disini 


KAJIAN HUMAS DIGITAL:
TRANSFORMASI DAN KONTRIBUSI INDUSTRI 4.0  PADA STRATEJIK KEHUMASAN

Meranti1, Irwansyah2
1 Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia
Kampus Salemba, Gedung IASTH, Jl. Salemba Raya No. 4, Jakarta 10430, Indonesia
2 Staf Pengajar Pascasarjana Ilmu Komunikasi
Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia Kampus Depok


ABSTRAK


Revolusi Industri ke-empat atau industri 4.0 merupakan pintu masuknya era digitalisasi yang merujuk pada gambaran situasi perubahan gaya hidup dan perilaku individu maupun organisasi saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskusikan strategi kehumasan yang semakin kompleks setelah mengalami transformasi seiring memasuki era industri 4.0. Dengan menggunakan metode kajian kepustakaan, penelitian ini dikemukakan secara deskriptif untuk menganalisis strategi hubungan masyarakat yang mengusung strategi digitalisasi dan mobilisasi. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini ialah, industri hubungan masyarakat saat ini telah banyak melakukan adaptasi pada sejumlah strategi yang mengutamakan efisiensi pendanaan, mobilisasi tinggi dan target pencapaian yang lebih besar. Sehingga dapat disimpulkan stratejik kehumasan saat ini mencerminkan pola yang muncul akibat disrupsi industri 4.0.

Kata Kunci: Hubungan masyarakat, digital, manajemen stratejik, industri 4.0


PENDAHULUAN


Di dalam menjalankan peran dan fungsi komunikasi yang mewakili individu atau kelompok organisasi, pada umumnya sebuah organisasi mengacu pada sebuah departemen yang disebut dengan hubungan masyarakat atau kehumasan. Departemen ini memegang peran yang sangat penting karena berfungsi untuk menjaga stabilitas organisasi dari krisis, reputasi yang terpelihara baik dan lingkungan kerja yang kondusif. Fungsi kehumasan secara manajemen tata kelola adalah menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan public, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik. Dengan kata lain, komunikasi yang diciptakan oleh peran serta kehumasan merupakan ruh dari sebuah manajemen organisasi. 

    Revolusi Industri ke-empat atau industri 4.0 merupakan pintu masuknya era digitalisasi yang merujuk pada gambaran situasi perubahan gaya hidup dan perilaku individu maupun organisasi saat ini. Kondisi ini disebabkan oleh revolusi teknologi sehingga berimplikasi besar pada masyarakat [2]. Revolusi industri 4.0 dimanifestasikan ke dalam dinamika kehidupan saat ini, seperti halnya dalam perubahan cara data-data digunakan, teknologi yang semakin terotomatisasi dan terdigitalisasi, dan berbagai hal yang seringkali kita kenal saat ini dengan istilah “Internet of Things” (IoT) [3]. Secara eksplisit era ini merupakan tahap lanjut dari masa-masa industrialisasi sebelumnya. Sejak ditemukannya mesin uap di abad ke-18, kemudian mengubah cara produksi barang ke dalam bentuk sistem manufaktur di masa revolusi industri 1.0, lalu muncul listrik yang mengubah industri secara massal di era industri 2.0 dan dilanjutkan dengan era 3.0 yang mulai menggunakan sistem komputerisasi di tahun 1970an sehingga memungkinkan kita bekerja dengan mesin program dan jaringan [3].    

    Memasuki era industri 4.0, transformasi mulai dirasakan secara praktis dan kompleks dalam berbagai sektor. Seperti halnya dari pola interaksi/ berkomunikasi yang terjadi tidak hanya antar manusia, manusia antar mesin, dan mesin antar mesin itu sendiri sehingga interaksi ini berdampak pada terciptanya manajemen pengetahuan [4]. Revolusi ini juga membawa dampak pada aktivitas interaksi manusia pada ruang tertentu, seperti halnya media sosial yang juga sering dimanfaatkan untuk memperluas target pencapaian sebuah aktivitas komunikasi karena adanya fasilitas yang mewadahi multiinteraksi. Pengembangan pola interaksi dalam hal ini mencerminkan salah satu keunggulan dari revolusi industri 4.0, yaitu menjawab kekurangan dari sebuah informasi yang dipajang pada papan pengumuman dan konten website yang alurnya bersifat linier / satu arah.

    Diantara banyaknya aspek yang terkena pengaruh industri 4.0, hal ini disikapi secara serius bagi industri yang melakukan adaptasi terhadap perubahan teknologi ini. Salah satu industri yang melakukan transformasi tersebut adalah industri Kehumasan atau Hubungan masyarakat, yang telah mengembangkan beberapa strategi berbasis digital. Oleh sebab itu produk yang dihasilkan telah berkontribusi untuk memperkaya strategi konvensional yang sudah umum dilakukan oleh para praktisi humas sebelumnya. Contohnya, strategi humas konvensional hanya menggunakan produk cetak atau artefak sebagai perangkat keras, dan website serta blog sebagai perangkat lunak. Adapun proses teknologi komunikasi yang digunakan terbatas pada tone dan timing. Sedangkan di dalam strategi kehumasan digital, aspek yang dilibatkan lebih menitik beratkan pada platform online dan media sosial untuk menjangkau ruang virtual sehingga bermunculan profesi-profesi baru yang secara khusus bekerja di sana. Sebagai contoh, kita mengenal istilah buzzer dan aktivis Sosial media sebagai bagian dari peran Humas di dunia virtual. Kedua istilah ini lahir dari kemajuan teknologi internet yang memainkan peran penting dalam mekanisasi pesan di dunia siber untuk memperkuat strategi humas yang telah ada. 

    Selain transformasi strategi kehumasan dari konvensional ke digital, perubahan yang terjadi dalam bidang praktik kehumasan juga sekaligus telah membuka industri-industri baru yang memfasilitasi jasa konsultasi mengenai gagasan kehumasan. Tidak dapat dipungkiri, salah satu faktornya dalah kontribusi dari teknologi tingkat tinggi yang mampu mereproduksi media baru. Secara eksplisit kontribusi industri 4.0 dari segi industri adalah melahirkan profesi-profesi baru yang secara independen memberikan jasa konsultasi di bidang humas, atau memperkaya departemen Humas yang ada di suatu perusahaan.

    Dengan adanya peran kehumasan digital yang lahir di era revolusi industri 4.0, penulis berupaya menganalisis strategi kehumasan yang mulai popular digunakan saat ini sebagai objek kajian. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis memfokuskan pembahasan kajian pada hasil transformasi industri Kehumasan yang mulai muncul di era revolusi industri 4.0, yang juga disebabkan oleh adanya kebutuhan industri kehumasan yang lebih efisien. Oleh karena itu maka penulis tidak menutup mata bahwa peranan penetrasi teknologi juga merupakan kontribusi besar bagi lahirnya industri kehumasan digital. Dalam rangka memberikan analisis yang sesuai dengan bidang ilmu komunikasi maka topik ”Kehumasan Digital: Transformasi dan Kontribusi Industri 4.0 pada Stratejik Kehumasan” akan dikaji dalam perspektif industri teknologi dan komunikasi". Continue ...

Bagikan

Jangan lewatkan

KAJIAN DIGITAL PUBLIC RELATION: TRANSFORMASI DAN KONTRIBUSI INDUSTRI 4.0 PADA STRATEJIK KEHUMASAN
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.