Selasa, 25 Mei 2021

Inovasi Digital Public Relations Pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota Semarang dalam Meningkatkan Citra

Artikel Ilmiah 1: sumber asli (full teksklik link disini


INOVASI DIGITAL PUBLIC RELATIONS PADA PERGURUAN TINGGI 
SWASTA DI KOTA SEMARANG DALAM MENINGKATKAN CITRA


Agus Triyono

Program Studi Penyiaran, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No.5-11 Semarang
Telp (024)3517261, Fax (024) 3520165
Email; agustriyono7@gmail.com
Mobile; 081 325 214 996

Abstrak

Pesatnya teknologi internet membuka peluang yang besar bagi institusi pendidikan dalam melakukan komunikasi pada masyarakat luas. Bentuknya adalah penyampaian informasi melalui pesan-pesan yang sesuai dengan karakter dan jatidiri. Sosial media kini sudah menjadi kebutuhan yang penting dalam dalam kehidupan di lingkungan kampus dalam menyampaikan informasi atas kegiatan yang ada.
    Penelitian ini dilakukan dibeberapa perguruan tinggi swasta di kota Semarang dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan digital public relations melalui media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mendeskripsikan hasil temuan
di lapangan.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing perguruan tinggi memiliki karakter sendiri dalam menggunakan media sosial. Media yang digunakan sangat variatif dan memiliki keunggulan masing-masing dalam mempublikasikan pada masyarakat luas.

Kata kunci : inovasi, public relations dan media sosial, masyarakat.

I. PENDAHULUAN 

Perkembangan media internet dewasa ini terus mengalami kemajuan yang sangat cepat seiring dengan perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi juga berdampak pada  meningkatnya penggunaan social media seperti twitter, facebook, whatsapp, instagram dan sejenisnya. Keberadaan media social ini memberi warna baru dalam kehidupan manusia saat ini. Hampir sebagian besar orang dari berbagai penjuru negeri menggunakan  media ini. Seperti diketahui data dari Kominfo (Kementerian Informasi dan Komunikasi)  Indonesia tahun 2014, lebih dari 82 juta orang di Indonesia adalah pengguna internet. Dari angka itu, kini Indonesia berada di posisi ke-8 dunia pengguna internet. Dari data tersebut, 80 persen di antaranya didominasi usia produktif yakni remaja usia 15-19 tahun. 

    Sementara, untuk pengguna social media facebook, Indonesia di peringkat ke-4 besar dunia. Begitu pula dalam meningkatkan citra sebuah perguruan tinggi swasta di Semarang, berbagai terobosan dilakukan  melalui bagian Public Relations atau Humas. Berkembangnya teknologi yang semakin  pesat tersebut menuntut praktisi Public Relations dituntut untuk bisa menggunakan  piranti teknologi digital dalam rangka meningkatkan citra positif. 

    Diantaranya adalah penggunaan sosial media yang terus populer ini seperti twitter,facebook,instagram dan sejenisnya. Media twitter misalnya, kini telah digunakan oleh masyarakat di berbagai kalangan yang tersebar di Indonesia bahkan dunia. Meski ada banyak sosial media yang serupa, namun Twitter tetap memiliki tempat tersendiri. Inilah yang menjadikan Twitter sebagai salah satu sosial media yang sangat bermanfaat baik untuk berbagi ide, informasi ataupun sebagai sarana promosi. Pengguna Twitter asal Indonesia jumlahnya juga sudah sangat besar. Hingga tahun 2014 ini jumlah pengguna Twitter asal Indonesia sesuai data Kominfo sudah mencapai angka lebih dari 30 juta orang. Belum lagi social media seperti facebook juga memiliki karakter dan segmen tersendiri. Keberadaan social media itu kini banyak dimanfaatkan oleh bagian humas tinggi swasta di Semarang perguruan untuk menyampaikan informasi terkait berbagai kegiatan, pemberitaan dan berbagai hal dalam rangka meningkatkan eksistensi keberadaan institusinya pada masyarakat luas. 

    Jangkauan sosial media pada kondisi sekarang ini begitu besar dan mudah diakses oleh banyak kalangan. Para pemangku kepentingan atau stakeholders di setiap institusipun juga mampu diakses dengan menggunakan social media ini. Begitu besarnya manfaat social media yang berkembang pesat saat ini, menjadi fenomena yang menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Sejauh mana peran humas di perguruan tinggi swasta di kota Semarang dalam memanfaatkan social media sebagai program digital public relations dalam meningkatkan citra institusinya menjadi orientasi dalam penelitian ini.

II. METODE PENELITIAN

Berbagai hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ; Bentuk penelitian Penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian dasar, yaitu sebuah penelitian yang berusaha mengungkap, menggambarkan dan menjelaskan sebuah fenomena tanpa berusaha evaluasi terhadap fenomena tersebut (Sutopo,2006:135). Studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada kampus swasta di kota Semarang.
1. Sumber Data 
Data atau informasi yang penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Informasi tersebut akan digali dari beragam sumber data dan jenis sumber data yang akan di manfaatkan dalam penelitian ini , meliputi ;
- Informan atau narasumber, yang terdiri dari bagian humas atau pejabat terkait yang berkenaan dengan publikasi.
- Beberapa stakeholders institusi pendidikan yang bersangkutan 
2. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan juga jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ;
- Wawancara mendalam (in-depth interviewing)
Wawancara ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan bisa dilakukan berulang pada informan yang sama. Pertanyaan yang diajukan bisa semakin terfokus sehingga informasi yang dikumpulkan semakin rinci dan mendalam, Sugiyono (2008)
- Observasi langsung
Observasi ini akan dilakukan dengan cara formal dan informal, untuk mengamati berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi di lingkungan kampus-kampus di kota Semarang. Sugiyono(2006)
- Mencatat dokumen
Teknik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dari dokumen dan arsip yang terdapat kampus-kampus swasta di kota Semarang. (Sutopo,2006)
- Teknik Cuplikan (sampling)
Penelitian ini menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, keingintahuan pribadipeneliti, karakteristik empirisnya dan lain-lain. Oleh karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat purposive sampling. (Sutopo,2006)
- Validitas Data
Guna menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, teknik pengembangan validitas data yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu dengan trianggulasi yang akan dikembangkan. (Sutopo,2006)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan penelitian yang berjudul "INOVASI DIGITAL PUBLIC  RELATIONS PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA SEMARANG DALAM MENINGKATKAN CITRA" dilakukan dengan beberapa tahap. Tahap pertama berorientasi pada penggunaan media digital Public Relations yang dilakukan di perguruan tinggi swasta di kota Semarang. 
    Seperti diketahui ada beberapa perguruan tinggi swasta di kota Semarang. Menurut data portal dikti http://forlap.ristekdikti.go.id/perguruantinggi/homegraphpt bahwa Kopertis saat ini jumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah terdiri sekolah tinggi 144, institute 2, universitas 39, akademi 104 dan politeknik 22. Sementara untuk kota Semarang berjumlah puluhan institusi pendidikan. Pada kesempatan ini peneliti mengambil sampel beberapa perguruan tinggi yakni Universitas Sultan Agung (Unissula), Univeristas Pandanaran(Unpand), Universitas Muhammadiyah (Unimus), Universitas Semarang (USM), Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Universitas Sugijopranoto (Unika) dan lainnya. 
    Seperti diketahui bahwa humas ataupun profesi public relations sampai saat ini hampir dimiliki oleh institusi pendidikan. Tidak terkecuali perguruan tinggi di kota Semarang juga memiliki bagian humas atau hubungan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya seorang humas memiliki strategi dan inovasi yang dilakukan untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Meski banyak pandangan bahwa profesi humas banyak diidentikkan sebagai profesi yang dimiliki seorang wanita, digambarkan sebagai seorang wanita yang cantik, seksi dan biasanya ditugaskan untuk menyambut tamu tamu yang datang ke suatu perusahaan atau organisasi. Dalam terminology management, Public Relations dapat digunakan untuk memperlancar proses pengambilan keputusan di berbagai level organisasi (Widodo,Muktiyo, 2002:8) termasuk perguruan tinggi, secara cepat dan benar yang selama ini kerapkali diremehkan. Dalam Kasali, 2005 itu juga menjelaskan bahwa gambaran tentang fungsi Public Relations sebagai fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap sikap publik, mengidentifkasi kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik. Berdasarkan diskripsi ini, fungsi public relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik. Two ways symmetrical public relations,(Grunig, 2004). 
    Sesuai dengan pernyataan Widodo Muktiyo bahwa seorang humas harus mampu memberikan masukan dan saran dalam rangka pengambilan keputusan. Selain itu Grunig menyatakan humas harus melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik untuk menentukan langkah dan program dalam kegiatan kehumasan.Dari dua pendapat itulah, beberapa perguruan tinggi melakukan terobosan dan program kehumasan dengan berorientasi pada karakter masing-masing institusi. Salah satunya adalah dengan mengupdate teknologi informasi yang berkembang dalam bentuk digital public relations. Digital media atau lebih familiar dengan istilah online media kini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi sebagian besar masyarakat. Seperti diketahui, media online ini terus berkembang pesat karena menjadi sebuah kebutuhan yang penting bagi banyak kalangan. 
    Media online merupakan salah satu saluran komunikasi massa yang dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi, dengan berkembangnya jaringan teknologi informasi, melalui pemanfaatan jaringan teknologi informasi perusahaan media dapat membangun sumber informasi secara langsung terus menerus, seperti blog , website, media sosial dan mobile application lainnya. Media online dapat menawarkan kepada penggunanya sebagai media yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia, media ini bisa mengantarkan teks, grafk, gambar, audio dan juga audio-video pada saat yang sama dan juga mempunyai fungsi sebagai media massa seperti halnya televisi, radio dan surat kabar. Media online disebut juga dengan media interaktif yang memungkinkan partisipasi aktif oleh penerima dan pengirim (interaktif) (Subakti, 2011:3)
    Digital public relations lebih banyak diimplementasikan dalam bentuk media social. PR digital diharapkan mampu membangun memberi nuansa berbeda di dunia online dan dapat mengelola reputasi online sebuah perguruan tunggi swasta di kota Semarang. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti media sosial, website, blog, dan liputan media online. full teks

Bagikan

Jangan lewatkan

Inovasi Digital Public Relations Pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota Semarang dalam Meningkatkan Citra
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.